SEBUQU: Inovasi Mahasiswa UM untuk Deteksi Dini dan Tangani Bullying Seksual di Sekolah, Dukung SDGs untuk Pendidikan Aman

Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Negeri Malang (UM) telah menciptakan sebuah instrumen inovatif bernama Sexual Bullying Questionary (SEBUQU) untuk mendeteksi dan menangani kasus bullying seksual di sekolah. Inovasi ini diharapkan mampu menjadi terobosan dalam menangani permasalahan bullying seksual yang sering kali sulit teridentifikasi di lingkungan pendidikan, terutama di kalangan siswa. Kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian yang didanai oleh Hibah PPM PPG Desentralisasi Sekolah Pascasarjana (SPs) UM Tahun 2024 dan turut mendukung beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
Penelitian ini muncul dari keprihatinan terhadap maraknya kasus bullying seksual di sekolah yang berdampak negatif pada perkembangan psikologis dan emosional siswa. Bullying seksual dapat menyebabkan dampak jangka panjang pada kepercayaan diri, kesehatan mental, dan performa akademik siswa. Menyadari pentingnya penanganan yang tepat dan cepat terhadap permasalahan ini, para mahasiswa PPG Prajabatan UM menggagas SEBUQU sebagai solusi untuk memberikan pendekatan lebih sistematis dalam mendeteksi dan mengidentifikasi kasus-kasus bullying seksual di lingkungan sekolah.
SEBUQU dirancang sebagai kuesioner yang dapat diisi oleh siswa dalam rangka menggali pengalaman mereka terkait bullying seksual, baik sebagai korban maupun saksi. Kuesioner ini mencakup berbagai aspek, mulai dari bentuk bullying seksual verbal hingga fisik, serta tindakan intimidasi yang dapat terjadi di sekolah. Dengan menggunakan pendekatan berbasis data, SEBUQU mengumpulkan informasi yang kemudian dianalisis untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kasus bullying seksual di lingkungan sekolah.
Para mahasiswa PPG UM yang tergabung dalam proyek ini berpendapat bahwa SEBUQU dapat menjadi alat yang efektif bagi guru, konselor, dan pihak sekolah untuk memetakan tingkat bullying seksual di sekolah. Selain itu, hasil kuesioner ini dapat menjadi dasar bagi sekolah dalam mengembangkan program-program pencegahan dan intervensi yang tepat. Keberadaan instrumen ini juga diharapkan mampu memberikan rasa aman bagi siswa untuk mengungkapkan pengalaman mereka tanpa merasa takut atau malu.
Penelitian ini memiliki relevansi yang erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada poin ke-4 (Pendidikan Berkualitas), poin ke-5 (Kesetaraan Gender), dan poin ke-16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh). Pada poin ke-4, SEBUQU mendukung tercapainya pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua siswa, dengan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari bullying seksual.
Pada poin ke-5, SEBUQU juga berperan dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender di sekolah, di mana semua siswa, tanpa memandang gender, berhak merasa aman dan terlindungi dari ancaman bullying seksual. Hal ini sangat penting mengingat bullying seksual dapat berdampak pada siswa perempuan dan laki-laki secara berbeda, dan melalui SEBUQU, pihak sekolah dapat mengidentifikasi pola-pola bullying yang mungkin terjadi terkait gender.
Sementara itu, pada poin ke-16, SEBUQU diharapkan dapat membantu membangun lingkungan yang damai dan aman di sekolah, di mana siswa dapat belajar dan berinteraksi tanpa adanya rasa takut. Dengan mengidentifikasi kasus bullying sejak dini, sekolah dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut dan menciptakan institusi pendidikan yang menghargai hak-hak siswa.
Universitas Negeri Malang memberikan dukungan penuh terhadap program ini melalui pendanaan Hibah PPM PPG Desentralisasi SPs UM Tahun 2024. Dengan adanya dukungan ini, mahasiswa PPG UM dapat mengimplementasikan SEBUQU di beberapa sekolah percontohan guna menguji efektivitas instrumen tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari bullying seksual.
Kehadiran SEBUQU sebagai instrumen inovatif dari mahasiswa PPG UM diharapkan mampu menjadi langkah awal dalam memberantas bullying seksual di sekolah. Selain memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, inovasi ini juga menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa UM dalam mewujudkan SDGs dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
- 0 Comment(s)
0 comments