Ciptakan Lingkungan Sekolah Aman, Mahasiswa PPG UM Kembangkan Sociometry for Bullying Detection (SFBD) sebagai Detektor Bullying Inovatif,

Ciptakan Lingkungan Sekolah Aman, Mahasiswa PPG UM Kembangkan Sociometry for Bullying Detection (SFBD) sebagai Detektor Bullying Inovatif,

Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Negeri Malang (UM) kembali membuat gebrakan melalui inovasi instrumen deteksi bullying yang diberi nama Sociometry for Bullying Detection (SFBD). Alat ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam mendeteksi kasus bullying di sekolah-sekolah Indonesia. Pengembangan SFBD merupakan bagian dari penelitian yang didanai melalui Hibah PPM PPG Desentralisasi oleh Sekolah Pascasarjana (SPs) UM Tahun 2024, sekaligus menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa UM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif.

SFBD dikembangkan sebagai instrumen berbasis sosiometri yang bertujuan untuk mengidentifikasi kasus bullying dengan lebih akurat dan cepat. Dengan menggunakan pendekatan sosiometri, SFBD memungkinkan sekolah untuk memahami interaksi sosial yang terjadi antar siswa serta mengidentifikasi potensi siswa yang menjadi korban, pelaku, atau bahkan pengamat (bystander) bullying. Instrumen ini mengumpulkan data mengenai hubungan sosial dan peran masing-masing siswa di dalam kelas, sehingga pola bullying dapat terlihat dengan lebih jelas.

Para mahasiswa PPG UM yang tergabung dalam proyek ini melihat bahwa pendekatan sosiometri dapat membantu sekolah dalam menganalisis dinamika sosial di kalangan siswa. SFBD dirancang agar mudah digunakan oleh guru, konselor, dan pihak sekolah dalam mengumpulkan data, sehingga mereka dapat lebih cepat mengidentifikasi kasus-kasus bullying yang sering kali terjadi secara tersembunyi. Data yang dihasilkan SFBD nantinya juga dapat menjadi dasar bagi sekolah dalam mengambil langkah preventif dan penanganan yang lebih efektif.

Penelitian dan pengembangan SFBD tidak hanya sekadar inovasi dalam dunia pendidikan, tetapi juga merupakan kontribusi konkret terhadap pencapaian beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs). SFBD secara khusus mendukung SDG poin ke-4 (Pendidikan Berkualitas), poin ke-5 (Kesetaraan Gender), dan poin ke-16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh).

Pada poin ke-4, SFBD bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari bullying, di mana setiap siswa merasa nyaman untuk berinteraksi dan mengembangkan potensinya. Instrumen ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam memberikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan mendukung perkembangan siswa secara keseluruhan.

SFBD juga turut mendukung SDG poin ke-5 dengan menciptakan kesetaraan di sekolah. Dalam kasus bullying, siswa perempuan dan laki-laki sering kali memiliki risiko berbeda, dan SFBD dirancang untuk mendeteksi serta memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai pola-pola bullying yang berkaitan dengan gender. Melalui pemahaman ini, pihak sekolah dapat merancang program pencegahan dan intervensi yang lebih spesifik dan tepat sasaran.

Sementara itu, pada poin ke-16, SFBD diharapkan mampu membantu sekolah dalam menciptakan institusi pendidikan yang damai dan aman, di mana siswa tidak hanya dilindungi dari bullying, tetapi juga mendapatkan pendidikan karakter tentang nilai-nilai keadilan dan penghargaan terhadap sesama. SFBD mendukung upaya untuk mewujudkan sekolah sebagai tempat belajar yang adil dan bebas dari kekerasan dalam bentuk apapun.

Universitas Negeri Malang memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan SFBD melalui pendanaan dari Hibah PPM PPG Desentralisasi SPs UM Tahun 2024. Dengan adanya dukungan ini, mahasiswa PPG UM dapat mengimplementasikan SFBD di beberapa sekolah sebagai proyek percontohan. Implementasi ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi sekolah-sekolah tersebut, tetapi juga menjadi bahan evaluasi bagi pengembangan SFBD di masa depan.

Melalui SFBD, mahasiswa PPG UM berharap dapat membantu sekolah-sekolah di Indonesia untuk menjadi lingkungan yang bebas dari bullying, sekaligus mendukung terciptanya generasi yang lebih peduli dan empatik terhadap sesama. Kehadiran SFBD tidak hanya memberikan solusi praktis bagi sekolah dalam menangani bullying, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen mahasiswa UM dalam mendukung SDGs dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi dunia pendidikan di Indonesia.

  • 0 Comment(s)