Mahasiswa PPG Prajabatan Univesitas Negeri Malang melakukan Validasi Instrumen Skala Bullying Verbal Assesment (BVA) Berbasis Media E-Book sebagai Pendeteksi Bullying di SMPN 28 Malang menggunakan Rasch Model

Malang, 14 November 2024 – Sebagai langkah nyata dalam menangani isu bullying di lingkungan pendidikan, mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Negeri Malang (UM) menciptakan sebuah panduan khusus, yakni “Bullying Verbal Assessment (BVA)”. Panduan berbasis e-book ini dirancang untuk mendeteksi bullying verbal secara dini di SMPN 28 Malang. Kegiatan ini merupakan bagian dari penelitian yang didanai oleh Hibah PPM PPG Desentralisasi SPs UM Tahun 2024, dengan tujuan memberikan alat bantu deteksi awal yang efektif bagi para guru dan siswa untuk memetakan situasi bullying secara akurat.
Inisiatif ini bukan hanya langkah inovatif dalam bidang pendidikan, namun juga mencerminkan upaya untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada target 4 (Pendidikan Berkualitas) dan target 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh). Dengan adanya panduan ini, siswa dapat mengidentifikasi serta mengatasi tindakan bullying yang mereka alami atau saksikan, sementara pihak sekolah dapat merespons lebih cepat untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.
Dalam era digital yang serba canggih, kekerasan verbal semakin banyak terjadi di ruang-ruang digital seperti media sosial dan platform daring lainnya. Dalam panduan BVA yang berbasis e-book ini, mahasiswa UM merancang metode deteksi yang relevan dengan kondisi bullying saat ini. Panduan ini disusun untuk memudahkan siswa dan guru dalam mengenali tanda-tanda kekerasan verbal. Dengan demikian, BVA berfungsi sebagai alat evaluasi serta edukasi yang membantu pengguna memahami berbagai bentuk verbal abuse, mulai dari hinaan hingga manipulasi psikologis yang dapat berakibat buruk bagi perkembangan mental siswa.
Penelitian ini melibatkan analisis mendalam tentang bentuk-bentuk kekerasan verbal yang paling sering terjadi di kalangan siswa SMP di Indonesia. Dengan format e-book yang interaktif dan mudah diakses, panduan ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak pengguna, serta mengintegrasikan teknologi sebagai bagian dari proses pembelajaran dan pencegahan bullying.
Bullying merupakan masalah yang tak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pada kualitas pendidikan secara keseluruhan. Dalam konteks SDGs 4 yang menekankan pada pendidikan yang inklusif, aman, dan efektif, panduan BVA memberikan alat bantu yang konkret bagi guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Keberadaan BVA diharapkan bisa mencegah tindakan bullying sebelum semakin meluas dan memberikan dampak negatif terhadap proses belajar mengajar.
Di sisi lain, SDGs 16 yang mendorong perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh juga turut diperkuat dengan panduan ini. Lingkungan sekolah yang aman adalah fondasi untuk membentuk generasi muda yang bebas dari trauma dan dampak psikologis akibat kekerasan verbal. BVA memungkinkan siswa untuk melaporkan tindakan yang mereka alami atau saksikan tanpa rasa takut, yang selanjutnya akan membantu guru dan orang tua untuk mengambil langkah yang tepat dalam menangani kasus bullying.
Selain berperan sebagai alat pendeteksi dini, panduan BVA juga dirancang untuk memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya menghargai orang lain dan menghindari tindakan yang merugikan sesama. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan mampu mengubah cara pandang dan perilaku siswa terhadap bullying, sehingga mereka tumbuh menjadi individu yang berempati dan saling menghargai.
Keberhasilan inisiatif ini akan dijadikan percontohan bagi sekolah-sekolah lain di Malang, bahkan di seluruh Indonesia, sebagai langkah untuk membangun generasi muda yang lebih peka dan terbebas dari budaya kekerasan verbal. Menurut tim peneliti, panduan ini tidak hanya akan membantu menurunkan tingkat bullying di sekolah, tetapi juga berpotensi menjadi inspirasi dalam pengembangan kebijakan yang mendukung perlindungan anak dari kekerasan.
Kegiatan ini mengukuhkan peran Universitas Negeri Malang sebagai institusi yang terus berinovasi demi memberikan solusi nyata atas permasalahan sosial di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan panduan BVA dapat diterapkan di lebih banyak sekolah, sehingga semakin banyak siswa yang mendapatkan perlindungan serta lingkungan yang aman untuk belajar dan berkembang.
Dengan adanya BVA ini, diharapkan semakin banyak pihak yang terlibat dalam penanganan isu bullying di Indonesia. Melalui kolaborasi yang erat antara akademisi, guru, orang tua, dan pemerintah, program ini berpotensi untuk menciptakan sistem deteksi bullying yang komprehensif dan dapat diterapkan di seluruh tanah air.
Ke depannya, Universitas Negeri Malang berencana mengembangkan panduan ini ke dalam berbagai format digital lainnya yang lebih interaktif dan mudah diakses oleh semua kalangan. Dengan pendekatan teknologi yang relevan dan inovatif, para mahasiswa PPG UM telah menunjukkan bagaimana inovasi sederhana dapat memberikan dampak besar bagi masa depan pendidikan yang lebih baik dan inklusif di Indonesia.
- 0 Comment(s)
0 comments