Pada tanggal 31 Agustus 2024, bertempat di Rata Space Cafe, Pusat Gender dan Kependudukan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Negeri Malang menggelar kegiatan bertajuk "Workshop Emotional Painting." Workshop ini berhasil menarik minat sekitar 20 peserta, termasuk mahasiswa, guru, dan ibu rumah tangga, yang berkumpul untuk mempelajari cara mengenali dan mengekspresikan emosi mereka melalui seni lukis. Workshop ini mengusung tujuan yang tidak hanya bersifat edukatif, namun juga berupaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek kesehatan mental, kesejahteraan, dan inklusivitas.

Workshop Emotional Painting ini berfokus pada pentingnya pemahaman emosi, mengingat tantangan hidup yang semakin kompleks sering kali menimbulkan stres dan kecemasan. Dalam acara tersebut, peserta didorong untuk mengeksplorasi perasaan mereka melalui ekspresi kreatif, khususnya seni lukis, sebagai medium pelepasan emosional. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk memahami dan mengelola perasaan mereka dalam lingkungan yang aman dan suportif.

Tujuan utama dari workshop ini adalah untuk membantu peserta mengenali dan mengekspresikan emosi secara sehat, yang diyakini dapat mengurangi stres serta meningkatkan kesejahteraan mental. Melalui proses melukis, peserta diharapkan bisa melepaskan beban emosional mereka secara positif. Teknik Emotional Painting yang diajarkan dalam workshop ini bertujuan untuk menciptakan ruang bagi refleksi diri, sebuah proses yang dapat mendorong peningkatan kesadaran akan kondisi emosi pribadi.

Selama empat jam, para peserta dibimbing dalam beberapa tahapan yang dimulai dengan sesi pengenalan tentang pentingnya kesehatan emosional dan bagaimana seni lukis dapat menjadi saluran ekspresi yang kuat. Setelah mendapatkan penjelasan, peserta diberi kebebasan untuk mengekspresikan emosi mereka melalui goresan warna dan bentuk di atas kanvas. Setiap peserta menghasilkan karya yang unik, mencerminkan perjalanan emosi masing-masing.

Workshop ini sejalan dengan beberapa tujuan SDGs, khususnya tujuan ke-3, yaitu Kesehatan dan Kesejahteraan. Dengan berfokus pada kesehatan mental sebagai bagian integral dari kesejahteraan individu, workshop ini mendukung upaya mencapai masyarakat yang lebih sehat secara mental. Selain itu, keterlibatan berbagai kelompok peserta, dari mahasiswa hingga ibu rumah tangga, mencerminkan dukungan terhadap SDGs ke-5, yaitu Kesetaraan Gender. Kegiatan ini memfasilitasi perempuan dari berbagai latar belakang untuk mengembangkan diri, meningkatkan kesadaran emosional, dan membangun kesejahteraan pribadi.

Lebih jauh lagi, Emotional Painting juga berperan dalam mendukung tujuan ke-4, Pendidikan Berkualitas. Meski tidak secara formal berada dalam sistem pendidikan, workshop ini merupakan bentuk pembelajaran yang mendorong kesadaran diri, peningkatan keterampilan emosional, dan peningkatan kemampuan untuk mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat. Emotional Painting memperkenalkan peserta pada teknik-teknik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga keseimbangan emosional, yang merupakan komponen penting dari pendidikan berkualitas.

Seiring berakhirnya sesi, karya-karya yang dihasilkan peserta menjadi media refleksi pribadi yang mendalam. Beberapa peserta mengaku bahwa proses melukis telah membantu mereka menemukan sisi-sisi emosional yang sebelumnya tak pernah mereka sadari. Mereka juga merasakan peningkatan pemahaman tentang cara menyalurkan perasaan secara positif, yang memberikan dampak langsung pada perasaan lega dan tenang.

Dengan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan emosi yang meningkat, kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi inisiatif serupa di masa mendatang. Pendekatan yang inovatif ini tak hanya memberikan solusi atas tantangan kesejahteraan mental, tetapi juga mendukung pencapaian SDGs yang menekankan pentingnya kesehatan, kesetaraan, dan pendidikan untuk semua. Workshop Emotional Painting di Rata Space Cafe ini adalah salah satu langkah nyata yang menunjukkan bahwa seni dapat menjadi jembatan antara emosi dan kesejahteraan, serta alat yang kuat untuk pembangunan manusia yang berkelanjutan.